Daftar Isi :
- Pengertian Sistem Sensor
- Contoh Penerapan Sensor
- Klasifikasi Jenis-jenis Sensor
- Jenis-jenis Sistem Sensor
1. Pengertian Sistem Sensor
Sensor adalah hal yang tidak asing dikehidupan kita sehari-hari. Begitu banyak sensor yang sering kita temukan, seperti contoh pada saat ini adalah sensor untuk mendeteksi Suhu pada tubuh manusia, selain itu juga terdapat sensor seperti remote control, pendeteksian palang otomatis di parkiran dan masih banyak lainnya. Lalu apakah yang dimaksud dengan sensor? Berikut ini terdapat beberapa pengertian sensor dengan sumber yang berbeda-beda.
Sensor merupakan perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti cahaya, gaya, tekanan, suhu, kelembaban, besaran listrik, gerakan, kecepatan dan fenomena lingkungan lainya.
Sensor adalah alat sebagai perangkat input yang menyediakan output berupa signal yang berkenaan dengan kuantitas fisik terterntu (input).
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah signal dari satu sumber energi ke sumber listrik atau lainya.
Sensor dapat digolongkan sebagai Transduser input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu dan energi fisik lainya.
Transduser merupakan alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi energi lainya.
2. Contoh Penerapan Sensor
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser.
Prinsip kerja ECM adalah getaran suara yang diterima oleh dielectric berupa membran tipis di dalam ECM akan menyebabkan perubahan nilai kapasitasnya.
Contoh pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada system robot. Aplikasi mikrofon adalah pada system audio, sebagai sensor suara dan pada system telekomunikasi telepon seluler.
Selain itu juga terdapat contoh penerapan sensor lainya seperti pada Sistem Autopilot pada Pesawat terbang. Sistem Kontrol Pada Penerbangan Otomatis terdiri dari beberapa sensor untuk berbagai tugas seperti kontrol kecepatan, tinggi, posisi, pintu, obstacle, bahan bakar, manuver, dan banyak lagi.
3. Klasifikasi Jenis-jenis Sistem Sensor
Dalam sistem sensor terdapat dua klasifikasi kategori yaitu Sensor Pasif dan Sensor Aktif, Sensor Analog dan Sensor Digital. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing dari klasifikasi kedua kategori tersebut.
- Sensor Pasif dan Sensor Aktif
- Sensor Pasif (Passive Sensor)
- Pada jenis Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.
- Sensor Aktif (Active Sensor)
- Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).
- Sensor Analog dan Sensor Digital
- Sensor Analog
- Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.
- Sensor Digital
- Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar.
- Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.
4. Jenis-jenis Sistem Sensor
Sensor pun memilliki jenis-jenis yang berbeda antar lain seperti untuk mengukur sifat fisik seperti temperatur, resistance, kapasitasi, konduksi, perpindahan kelas dan lainya.
- Temperature Sensor (Sensor temperatur atau sensor suhu)
- Proximity Sensor (Sensor jarak)
- Accelerometer
- IR Sensor (Infrared Sensor)
- Pressure Sensor (Sensor tekanan)
- Light Sensor (Sensor cahaya)
- Ultrasonic Sensor
- moke, Gas dan Alcohol Sensor
- Touch Sensor (Sensor sentuh)
- Color Sensor (Sensor warna)
- Humidity Sensor (Sensor kelembaban)
- Tilt Sensor (Sensor kemiringan)
- Flow dan Level Sensor
Penjelasan Secara singkat dari beberapa sensor:
- Akselerometer
- Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer.
- Sensor Suara
- Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara.
- Sensor Cahaya
- Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.
- Sensor Suhu
- Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.
- Sensor Tekanan
- Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan.
- Sensor Ultrasonik
- Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia.
- Sensor Giroskop
- Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa.
- Sensor Proximity
- Proximity Sensor adalah sensor tipe non-kontak yang mendeteksi keberadaan suatu objek. Sensor Proximity dapat diimplementasikan menggunakan teknik yang berbeda seperti Optik (seperti Inframerah atau Laser), Ultrasonik, Efek Hall, Kapasitif, dll.
- Sensor Infrared
- IR Sensor atau Sensor Infra Merah adalah sensor berbasis cahaya yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti Proximity dan Deteksi Objek. Sensor IR digunakan sebagai sensor jarak di hampir semua ponsel.
- Sensor Kelembaban
- Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi.
Baik untuk saat ini seperti itu materi yang bisa kami sampaikan, mengenai Materi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi pada Perkembangan Teknologi Sistem Sensor pada TJKT .
No comments:
Post a Comment